Pernyataan Menkes Memprihatinkan

20-11-2013 / KOMISI IX

Menyusul pernyataan Menkes Nafsiah Mboi yang sangat kontroversial dengan mengatakan akan membunuh pelan-pelan para dokter yang berdemo, Anggota Komisi IX Okky Asokawati sangat menyayangkan statemen seorang Menkes seperti itu.

“Pernyataan Menkes cukup memprihatinkan, ketika seseorang yang levelnya menteri mengucapkan kata-kata seperti itu. Menurut pengamatan saya, Bu Menkes ini memang sudah beberapa kali mengeluarkan statemen yang membuat masyarakat resah. Pertama ketika beliau mengatakan bahwa kondom itu perlu untuk mencegah sebaran HIV AIDS,” ungkap Okky kepada Parlementaria Rabu (20/11) di Jakarta.

Sebelumnya Menkes juga pernah mengeluarkan pernyataan kontroversial lainnya yaitu bagi para dokter yang tidak lulus uji kompetensi dokter Indonesia (UKDI) sebaiknya jadi Bupati saja. Tentu ini menyinggung perasaan para dokter. Dan Menkes diharapkan menjaga kredibiltasnya sebagai pajabat publik.

Seperti diketahui, pernyataan terakhir Menkes tersebut keluar saat acara peringatan Hari Kesehatan Nasional ke-49 pada Jumat lalu. Mendengar pernyataan Menkes itu, para dokter berdemo dan bahkan mengancam mogok kerja. Demo para dokter itu sekaligus ingin bersimpati pada dr. Dewa Ayu Sasiary Prawani SPOG. Ia diduga melakukan malapraktik pada 2010 terhadap Julia Fransiska di Manado yang kemudian meninggal saat persalinan. Namun, anak yang dilahirkannya selamat.

Kasusnya sendiri sudah diputus di tingkat MA. Dan dr. Ayu divonis 10 bulan penjara. Bersama dr. Ayu, ada juga 2 dokter pendampingnya yang membantu persalinan. Namun, keduanya masih dicari, karena belum menjalankan vonis. Menurut Okky, mungkin maksud Menkes dengan pernyataannya itu, ingin mengingatkan para dokter untuk tidak berdemo apalagi mogok kerja dengan meninggalkan hak pasien yang butuh perlindungan.

Hanya saja, lanjut Okky, pernyataan Menkes kerap melupakan komunikasi empati untuk para dokter. “Mungkin akan bijaksana ketika seorang menteri mengatakan, dokter juga manusia dan boleh berdemo. Hanya caranya harus betul. Misalnya, dengan mendatangi IDI. Kata-kata agar dokter tidak berdemo bisa dibungkus dengan kata-kata yang lebih empati.” (mh)/foto:wahyu/parle/iw.

BERITA TERKAIT
Netty Catat Evaluasi Program MBG: Soal Variasi Menu, Kualitas Rasa, hingga Sistem Reimburse
15-01-2025 / KOMISI IX
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi IX DPR RI, Netty Prasetiyani Aher, menyampaikan pentingnya evaluasi dan perbaikan terhadap pelaksanaan Program Makan...
Virus HMPV Ditemukan di Indonesia, Komisi IX Minta Masyarakat Tak Panik
10-01-2025 / KOMISI IX
PARLEMENTARIA, Jakarta - Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Nihayatul Wafiroh mengapresiasi langkah cepat Kementerian Kesehatan terkait ditemukannya virus Human...
Dukung MBG, Kurniasih: Sudah Ada Ekosistem dan Ahli Gizi yang Mendampingi
07-01-2025 / KOMISI IX
PARLEMENTARIA, Jakarta – Anggota Komisi IX DPR RI Kurniasih Mufidayati, menyatakan dukungannya terhadap implementasi Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang...
Nurhadi Tegaskan Perlunya Pengawasan Pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis
07-01-2025 / KOMISI IX
PARLEMENTARIA, Jakarta – Anggota Komisi IX DPR RI, Nurhadi, menegaskan komitmennya untuk mengawal pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang...